Jumat, 16 Oktober 2020

Pengalaman Membuat Sabun Pertama Kali

    Rasa penasaran terhadap hal baru membawa saya pada sebuah kursus online gratis yang diadakan oleh Dayana School, tau lah ya, sebagai emak-emak yang kadang bingung sama kebutuhan bocah, melihat kata gratis tersebut seakan oase di padang gurun, begitu memikat dan mempesona, mengalahkan rasa takut karena hal ini pasti akan menjadi pengalaman pertama dalam membuat sabun.

    Setelah beberapa waktu masuk dalam sebuah grup WA, pemilik segera membagikan rincian bahan dan tutorialnya, beberapa bahan yang familiar di telinga, tapi bahan tertentu walaupun sering mendengar tapi belum pernah melihat bentukan aslinya, jadilah emak searching di internet dan nguber ke tempat tempat tertentu yang jualan bahan tersebut.

    Setelah  bahan terkumpul, dengan bantuan masker, faceshield, dan sarung tangan layaknya tampilan yang mau ke bulan, wkwkwk. dimulailah proses tersebut, deg degan iya, keringat dingin ngucur saking takutnya ada proses yang terlewat dan terjadi insiden.

    Ketika sampai proses akhir, alhamdulillah pastinya, adonan sudah masuk cetakan dan menunggu proses sabunnya memadat

    Tuhh berhasil kan ya, bagi pemula seperti emak ini, proses membuat sabun adalah pengalaman pertama kali, seru tapi mesti hati hati.




    Demikian pengalaman emak pertama kali dan seterusnya dalam membuat sabun, oh ya fyi sabun yang dibuat ini untuk wajah dan badan ya..
haturnuhun sudah mampir :)

Selasa, 15 September 2020

PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KOTAK KENYANG DALAM MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK DI KELAS V SD NEGERI KUMBUNG I

PENELITIAN TINDAKAN KELAS



UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KOTAK KENYANG DALAM MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK DI KELAS V SD NEGERI  KUMBUNG I

  

OLEH :

NAMA : ILAH SOBARTINI, S.Pd

NIP      : 

 


 

SEKOLAH DASAR NEGERI KUMBUNG 1

UPTD TK DAN SD KECAMATAN RAJAGALUH

KABUPATEN MAJALENGKA

2017



BAB I PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang masalah

Pembelajaran khususnya di sekolah dasar pada jaman sebelum banyak inovasi media dan metode cenderung konvensional yang menitik beratkan pada proses transfer ilmu dari guru kepada murid, sedangkan  pada pendidikan era modern ini cenderung menitikberatkan kepada peningkatan kemampuan siswa dalam berfikir kritis dan kreatif, pemerintah kemudian berupaya melakukan evaluasi pendidikan secara menyeluruh guna terjadi peningkatan kualitas pembelajaran baik dari sisi kompetensi guru, kesempurnaan dalam merancang pembelajaran, kualitas proses pembelajaran, dan pelaporan evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan secara seksama.

Perubahan paradigma ini tentu saja merubah persepsi dan cara pandang bagi sebagian guru yang sudah sangat nyaman membuat suasana pembelajaran secara konvensional. Pembelajaran yang berpusat pada guru, guru menerangkan dan siswa mencatat. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kebermaknaan materi terhadap cara pandang siswa dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari.

Seperti halnya saat pembelajaran pada materi volume bangun ruang, siswa secara umum kesulitan menggambarkan pengertian volume, cara menyelesaikan dan praktiknya dalam kehidupan siswa tersebut.

Atas dasar itulah maka pemusatan perhatian siswa saat proses pembelajaran haruslah didasarkan pada tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari secara kritis, logis, cermat dan tepat yang salah satunya termuat dalam konteks materi matematika. Hal ini sesuai dengan pembelajaran matematika di sekolah yaitu menekankan pada pemetaan nalar, pembentukan sikap siswa serta keterampilan siswa penerapannnya dalam kehidupan sehari hari.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, materi volume bangun ruang kubus dan balok menjadi pengantar sebelum di kelas lanjutan diperkenalkan volume bangun ruang yang lainnya, sehingga penting sekali jika materi volume bangun balok dan kubus ini dipahami dan dimaknai peranananya dalam kehidupan sehari hari.

Atas hal di atas maka perlu dikembangkan upaya-upaya perbaikan mendasar yang menurut Jean Piaget bahwa usia anak sekolah dasar berkisar antara 7 sampai 12 tahun (Sri Subarinah, 2006;3) berada pada fase operasional konkret dimana anak sudah mampu berfikir rasional seperti penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah yang konkret/aktual sehingga upaya yang dipilih adalah dengan penggunaan media dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat untuk melakukan perbaikan pembelajaran maka dilakukan langkah-langkah penelitian tindakan kelas dengan judul ‘Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Penggunaan Media Kotak Kenyang Dalam Materi Volume Kubus Dan Balok Di Kelas V Sd Negeri  Kumbung I”

 

B.      Rumusan masalah

Berdasarkan paparan dia atas, maka rumusan masalahnya adalah :

Apakah dengan media kotak kenyang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam materi volume kubus dan balok ?

C.      Tujuan penelitian dan manfaat penelitian

Tujuan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi volume balok dan kubus dengan melalui media kotak kenyang

Manfaat penelitian secara teoritis  yaitu penggunaan media kotak kenyang ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi volume

Manfaat penelitian secara praktis yaitu :

1.      Bermanfaat dalam menentukan solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi volume bangun ruang

2.      Meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar

3.      Meningkatkan hasil belajar siswa

4.      Meningkatkan motivasi guru untuk terus memperbaiki proses pembelajaran

5.      Meningkatkan keterampian guru dalam proses pembelajaran

 

BAB II 

KAJIAN PUSTAKA

A.      HAKIKAT BELAJAR

Belajar menurut Sumadi Surya Brata (1981;2) adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan diri pada individu yang belajar, perubahan itu didapatkan dari kemauan, yang berlaku pada kurun waktu yang relatif lama, perubahan itu terjadi karena ada usaha dari individu tersebut.

Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses baik melalui praktik ataupun latihan yang menghasilkan kapabilitas ataupun kemampuan baru.


B.      HAKIKAT MATEMATIKA

Kondisi pembelajaran di sekolah dasar saat ini memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa, salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar ini adalah karena materi materi yang relatif rumit dipahami siswa.  Pada proses pembelajaran matematika cenderung pula hanya sebatas pengenalan rumus rumus, sehingga pada prakteknya siswa lebih banyak menghafal rumus daripada penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari hari.

Bruner (Latri, 2006;2) mengatakan bahwa anak anak dalam matematika hendaklah aktif, pengertian dan diperoleh apabila mereka mengotak ngatik benda, kemudian memperhatikan struktur pada benda tersebut, sehingga mmereka dapat menghitungnya dengann struktur struktur yang terdapat dalam intuisi mereka.

C.      KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PADA BANGUN RUANG

Wareen dalam Retno Winarni (2004;4) mengatakan bahwa kemampuan dapat diartikan sebahai kekuatan untuk menunjukkan tidakan responsif, termasuk gerakan gerakan terkoordinasi dan pemecahan dalam problem mental. Sedangkan menurut Eysenck, Arnold dan Meili (Retro Winarni 2004;4) mengemukakan kemampuan adalah suatu pertimbangan konseptual, kemampuan tersebut memuat semua kondisi psikologii yang diperlukan untuk menunjukkan suatu aktiivitas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kekuatan yang diperlukan untuk menunjukkan suatu tindakan atau aktivitas.

Kemampuan menghitung dalam penelitian ini yaitu mengenai kemampuan dalam numerik siswa, karena kemampuan numerik ini adalah kemampuan dalam hal hitung menghitung angka.

D.     VOLUME KUBUS DAN BALOK

Dalam matematika, isi dikenal sebagai volume yang artinya volume sebuah benda adalah banyaknya ruang yang di isi.

Cara menghitung volume balok dan kubus ada dua cara :

1.      Kubus satuan

Dengan menghitung volume bangun ruang maka digunakan kubus satuan yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk bangun ruang. Cara menghitung volumenya dengan cara membilang jumlah kubus satuan yang diperlukan untuk menyusun bangun tersebut.

Kubus

                 Balok 


2.      Rumus

Volume Kubus

Kubus adalah bangun ruang yang mempunyai sisi p,l,t. Namun karena panjang p, l, t, adalah sama panjang maka ditulis dengan simbol r.

 

Volume Balok


BAB III 

PELAKSANAAN PENILITIAN TINDAKAN KELAS 

A.      Subjek penelitian

Tempat pelaksanaan yaitu di kelas V SD negeri Kumbung I, kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, mulai dari tanggal 1 –14 Nopember 2017.

Jadwal perencanaan perbaikan dapat dilihat pada tabel berikut :

No

Mata Pelajaran

Siklus

Waktu

1

Matematika

I

II

III

1 Nopember 2017

5 Nopember 2017

12 Nopember 2017

 

B.      Deskripsi per Siklus

Rencana perbaikan merupakan suatu rancangan perbaaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran agar mencapai ketercapaian pada tujuan yang diharapkan.

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi yaitu mengenai hasil belajar siswa yang masih terhitung rendah dalam memahami materi volume bangun kubus dan balok.

Atas dasar itu, penulis membuat deskripsi dalam menentukan prosedur perbaikan dalam  pembelajaran.

1.      Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran, dan menentukan tujuan perbaikan.

2.      Merencanakan lembar observasi penyampaian materi dan tindak lanjut

3.      Menentukan teman sejawat.

4.      Berdiskusi dengan teman sejawat.

5.      Menyusun kegiatan yang terdiri dari :

a.      Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan.

b.      Menentukan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

c.       Memilih metode pembelajaran yang tepat.

d.      Memilih alat peraga/media yang sesuai dengan materi pembelajaran.

e.      Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan.


PELAKSANAAN

SIKLUS 1

Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus 1

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan refleksi diri terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1, maka penulis menyusun langkah langkah pembelajaran sebagai berikut :

1.      Menyediakan buku sumber

2.      Menentukan bahan pembelajaran

3.      Mengguunakan metode yang sesuai

4.      Menyediakan alat peraga

5.      Menyusun RPP

6.      Membuat alat tes/soal

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, dihasilkan evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus 1 tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa  dengan media kotak kenyang dalam menyelesaikan permasalahan pada materi volume bangun kubus dan balok di kelas V SDN Kumbung 1.

Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada pembelajaran siklus 1 adalah :

1.      Mengadakan tanya jawab sebagai apersepsi

2.      Menjelaskan materi pembelajaran tentang  ciri ciri bangun kubus dan balok

3.      Mengkondisikan siswa agar melakukan praktik secara langsung penggunaan media kotak kenyang

4.      Siswa kemudian mempresentasikan hasil praktiknya

5.      Melakukan evaluasi dan refleksi dari pembelajaran

6.      Menyimpulkan materi pembelajaran

Berdasarkan evaluasi dan refleksi dari hasil pengamatan oleh teman sejawat, maka pada siklus 1 ditemukan beberapa catatan dalam proses pembelajaran. Yaitu ;

1.      Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi yaitu bertanya jawab mengenai pengalaman belajar pada materi sebelumnya yang berkaitan dengan bangun ruang. Hal ini memang tepat dilakukan guru karena dapat menciptakan pengalaman belajar pada siswa serta proses mengingat kembali pelajaran sebelumnya.

2.      Penggunaan metode yang bervariatif sudah tepat dilakukan seperti metode berkelompok, eksperimen dan unjuk diri.

3.      Pada saat proses pembelajaran, guru memberikan bimbingan dan pengarahan,

4.      Memberikan stimulus pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran

5.      Tujuan pembelajaran diutarakan saat awal pembelajaran.   

6.      Pembagian kelompok hendaknya bersifat heterogen.

7.      Siswa sedikit merespon dalam bertanya jawab.

8.      Siswa kesulitan dalam mengemukakan pendapat saat praktikum dalam pembelajaran.

9.      sebagian siswa belum mencapai nilai tuntas yang dipersyaratkan yaitu mencapai KKM

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan refleksi diri tentang pelaksanaan keegiatan pembelajaran pada siklus I, maka diperlukan langkah perbaikan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu maka penulis menyusun perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

 

SIKLUS II

Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Adapun rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut :

1.      Menentukan bahan pembelajaran

2.      Menyediakan buku sumber

3.      Menggunakan metode yang sesuai

4.      Menyediakan media kotak kenyang

5.      Menyusun RPP

6.      Membuat lembar observasi dan soal latihan

7.      Menyusun alat tes/soal

Proses pembelajaran siklus II

Langkah-langkah pembelajaran meliputi :

1.      Pengkondisian siswa agar dapat belajar dengan efektif

2.      Mengadakan tanya jawab sesuai appersepsi

3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai

4.      Siswa melakukan praktik dengan media kubus dan balok yang berbeda ukuran dari siklus 1

5.      Siswa dikondisikan untuk mengerjakan soal latihan

6.      Memberikan tanggaan terhadap hasil kerja siswa

Berdasarkan evaluasi dan refleksi dari hasil pengamatan oleh teman sejawat, maka pada siklus 2 ditemukan beberapa catatan dalam proses pembelajaran. Yaitu ;

1.      Penggunaan metode yang bervariatif sudah tepat dilakukan seperti metode berkelompok, eksperimen dan unjuk diri.

2.      Pada saat proses pembelajaran, guru memberikan bimbingan dan pengarahan,

3.      Memberikan stimulus pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran

4.      Tujuan pembelajaran diutarakan saat awal pembelajaran.

5.      Guru perlu memberikan stimulus agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran  

6.      Pembagian kelompok sudah bersifat heterogen.

7.      Siswa kurang merespon dalam bertanya jawab.

8.      Beberapa siswa belum mencapai nilai KKM

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan refleksi diri tentang pelaksanaan keegiatan pembelajaran pada siklus II, maka diperlukan langkah perbaikan pembelajaran pada siklus III. Oleh karena itu maka penulis menyusun perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus III.

 

SIKLUS III

Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus III

Adapun rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus III adalah sebagai berikut :

1.      Menentukan bahan pembelajaran

2.      Menyediakan buku sumber

3.      Menggunakan metode yang sesuai

4.      Menyediakan media kotak kenyang

5.      Menyusun RPP

6.      Membuat lembar observasi dan soal latihan

7.      Menyusun alat tes/soal

Proses pembelajaran siklus III

Langkah-langkah pembelajaran meliputi :

1.      Pengkondisian siswa agar dapat belajar dengan efektif

2.      Mengadakan tanya jawab sesuai appersepsi

3.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai

4.      Siswa melakukan praktik dengan media kubus dan balok yang berbeda ukuran dari siklus II

5.      Siswa dikondisikan untuk mengerjakan soal latihan

6.      Memberikan tanggaan terhadap hasil kerja siswa

Berdasarkan evaluasi dan refleksi dari hasil pengamatan oleh teman sejawat, maka pada siklus III ditemukan beberapa catatan dalam proses pembelajaran. Yaitu ;

1.      Penggunaan metode yang bervariatif sudah tepat dilakukan seperti metode berkelompok, eksperimen dan unjuk diri.

2.      Pada saat proses pembelajaran, guru memberikan bimbingan dan pengarahan,

3.      Memberikan stimulus pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran

4.      Siswa cukup aktif dalam bertanya jawab.

5.      seluruh siswa telah mencapai nilai yang dipersyaratkan yaitu KKM

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan refleksi diri tentang pelaksanaan keegiatan pembelajaran pada siklus III, didapat kesipulan bahwa proses pembelajaran dianggap tuntas oleh karena itu, maka siklus dihentikan sampai siklus III

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil penelitian

PENGOLAHAN DATA

Berdasarkan data yang telah terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data. Data data yang sudah terkumpul merupakan bahan untuk dievaluasi dan di refleksi sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dalam maateri volume bangun kubus dan balok dengan penggunaaan media kotak kenyang.

Grafik data hasil evaluasi siswa mudah dipahami maka penulis menyajikannya dalam bentuk tabel rekaitulasi nilai berikut :

No

Nama

Nilai per siklus

tuntas

Data awal

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

1

ILHAM KUSUMA WARDANI

60

60

70

75

T

2

ABIYAN FATKHUL RIZKY

50

60

65

78

T

3

ADAM MALIK RIDWAN

60

75

75

82

T

4

ADE LIA DWI ASTUTI

60

60

75

80

T

5

ADE SILFI ISYFATIAH

60

75

75

80

T

6

ADIS SANDIKA RAMADANI

45

60

70

78

T

7

AHMAD MUDZAKIR RAIHAN

60

70

78

80

T

8

AHMAD SAOKI MAULANA

50

60

65

80

T

9

AINNAYA SALSABILA

60

80

80

85

T

10

ALIKA SALSABILA

50

62

70

75

T

11

ALLISHA LAILA SILVI

60

68

75

75

T

12

ANGGITA UTAMI

60

70

78

80

T

13

ANGGUN RATU FIZRIYYAH

70

72

75

90

T

14

AULIA RAMADHANY

45

60

70

75

T

15

DEDE FALHI RAMADANI

66

66

75

80

T

16

ELISIA

50

60

72

75

T

17

FAIZ NURMAULID

60

70

78

   78

T

18

HANUM AZKIA ANDANI

75

80

82

95

T

19

KESYHA ANDRIANI PURNA

70

70

80

85

T

20

LAELA TURROMDIAH

60

65

80

85

T

21

LILIS RAHMA KOERUNNISA

60

60

78

80

T

22

M. HANDIKA

45

50

70

80

T

23

M. SYERAZ ERSAD

60

62

70

80

T

24

MOCH EGHIS FIRDAUS

50

65

78

78

T

25

MUHAMAD RIZIEQ M.

60

65

78

80

T

26

NAILA ZIHAN

60

72

80

90

T

27

NAZWA SYAKIRA SALBANI

60

60

80

88

T

28

NOVI AMALYA

70

77

85

92

T

29

PIKRI ZAKKIOIKRUHU

70

72

78

85

T

30

PRAWIRA AGITIA

40

50

65

70

T

31

RAPA SYAHRUL MAULID

60

60

78

80

T

32

REYFAN PRATAMA

50

60

70

76

T

33

SALSABIILA UDZAH

60

70

60

78

T

34

SHINTA PRATIWI APRILIA

80

80

80

95

T

35

SINTA SETEVANI

70

70

75

88

T

36

SISKA FEBRIANI

60

68

75

80

T

37

SYAMSUL RIZKI

70

75

70

85

T

38

TIARAMANDA HIDAYAH

65

70

72

80

T

39

UTAMI DEWI SAFITRI

58

60

80

80

T

40

YUSWA FAUZI

50

70

70

75

T

41

ZILVYALIFIYA DARMAWAN

70

85

88

95

T

42

INDAH KHAERUNISA

50

55

70

80

T

43

FAHRI ILHAM MAULANA

60

60

82

85

T

 

JUMLAH

2549

2859

3220

3511

 

 

RATA RATA

59,27

66,48

74,88

81,65

 

 

Grafik Perolehan hasil belajar siswa terhadap


DESKRIPSI TEMUAN DAN REFLEKSI

Melalui hasil pengujian terhadap data nilai evaluasi siswa menunjukkan adanya perbaikan nilai yang diperoleh siswa secara umum, hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan ketercapaian klasikal sesuai nilai KKM 100%.

            Pada data awal menunjukkan  siswa atau sekitar  belum mencapai ketuntasan KKM, pada siklus 1 siswa yang tuntas mencapai    atau sekitar 15 siswa, ada peningkatan nilai hasil belajar sebesar     dari data awal.

            Pada siklus 2, persentase ketuntasan mencapai  atau sekira 19 siswa, ada peningkatan sebesar  dari siklus 1. Dan pada siklus 3 ketuntasan klasikal menurut ketercapaian KKM yaitu 100%, artinya seluruh siswa telah memenuhi standar KKM yang dipersyaratkan sebahan patokan ketuntasan belaja

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.      KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi perbaaikan dan pembelajaran dilaksanakan pada mata pelajaran matematika tentang penggunaan media kotak kenyang dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas V mengenai materi volume bangun ruang dan kubus daapat disimpullkan sebagai berikut :

1.      Hasil belajar berdasarkan pengolahan data awal, siklus 1, siklus 2, siklus 3 menunjukkan peningkatan dan memenuhi ketuntasan sesuai KKM sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media kotak kenyang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.

2.      Aktivitas dan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan karena pola pembelajaran berpusat pada siswa. 

B.      SARAN

Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar etrhadap materi pembelajaran yaitu :

1.      Guru harus menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, baik dengan penggunaan media, metode, ataupun model

2.      Dalam merancang pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan karakteristik mata pelajaran yang akan dihadirkan alam pembelajaran, tingkat perkembangan kognitif  serta lingkungan belajar yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang optimal 

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2006.Standar Isi Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika untuk SD/MI. Jakarta:BNSP

I.G.A.K Wardani.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka

Latri. 2006. Pembelajaran Bangun Ruang Secara Konstruktivis dengan

Retno Winarni.2004. Kemampuan Mahasiswa Dalam Meresepsi Puisi Indonesia

Sri Subarinah.2006. Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.

Sumadi Suryadibrata.1983. Psikologi Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:jakarta

Pengalaman Membuat Sabun Pertama Kali

     Rasa penasaran terhadap hal baru membawa saya pada sebuah kursus online gratis yang diadakan oleh Dayana School, tau lah ya, sebagai em...